Penjelasan Implementasi Pendidikan Karakter Sekolah menurut Pedoman Kemendiknas
Implementasi Pendidikan Karakter Sekolah menurut Pedoman Kemendiknas. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa karakter yang baik adalah modal dan aset suatu bangsa, dengan karakter yang baik dapat membangun bangsa ini kearah yang lebih baik lagi akan tetapi kalau karakter kita jelek akan merusak bangsa kita ini, sudah banyak contohnya korupsi dimana-mana, praktek perjinahan dan lain-lainnya, sungguh bmiris sekali, kita sungguh mengalami krisis moral. Untuk itu perlu adanya pendidikan karakter ini untuk mengatasi masalah-masalah moral itu sendiri yang kita kenal saat ini dalam dunia pendidikan yakni kurikulum 2013 yang berbasis karakter.
Langsung saja kita bahas Implementasi Pendidikan Karakter Sekolah menurut Pedoman Kemendiknas. Proses implementasi atau pelaksanaan terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai karakter disekolah. Salah satunya adalah dengan membuat buku pedoman sekolah yang dikeluarkan oleh Kemendiknas.
Implementasi pendidikan karakter dalam lingkup pendidikan tidak terlepas dari aspek kurikulum, pembelajaran, dan iklim/budaya sekolah. Oleh karena itu,pertanyaan dasar yang harus dijawab dalam hal ini adalah: (1) bagaimanakah mengintegrasikan karakter dalam kurikulum sekolah, dan (2) bagaimana menciptakan strategi yang mendukung implementasi integrasi karakter dalam pembelajaran, (3) bagaimanakah menciptakan iklim dan budaya sekolah dalam mendukung integrasi karakter dalam proses pendidikan (Wagiran, 2011:197).
Guna meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kemendiknas mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Alur pikir pembangunan karakter bangsa menurut Kemendiknas dapat dilihat pada gambar dibawah ini Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa (Sumber: Kemendiknas, 2011:2) .
Berdasarkan grand design tersebut, pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanaaannya dilakukan dengan beberapa strategi. Strategi pendidikan karakter dapat diterapkan melalui sosialisasi, pendidikan, pemberdayaan, pembudayaan dan kerja sama. Secara psikologis dan kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam konteks interaksi sosial kultural: dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat yang sifatnya berlangsung sepanjang hayat.
Menurut Sudrajat (2011:16), program pelaksanaan budaya sekolah berbasis karakter ini dapat diterapkan dan diorganisasikan dilingkungan sekolah dengan menggunakan strategi pemodelan (modeling), pengajaran (teaching), dan penguatan lingkungan (reinforcing). Bentuk dari strategi pemodelan dan penguatan lingkungan bisa dituangkan dalam budaya sekolah yang berbasis karakter terpuji.
Pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan perlu melibatan seluruh warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat. Secara garis besar berdasarkan pedoman sekolah yang dikeluarkan Kemendiknas implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Kemendiknas, 2011:18)
Agar implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka hal yang harus dilakukan, diantaranya: (1) teladan dari guru, kepala sekolah, dan pemangku kebijakan sekolah; (2) pendidikan karakter dilaksanakan secar konsisten dan secara terus menerus; dan (3) penanaman nilainilai karakter yang utama. Nilai-nilai pendidikan karakter juga harus diterapkan lewat kebiasaan kehidupan sehari hari disekolah melalui budaya sekolah (Pedoman Depdiknas,2011:15-20).
Menurut pedoman sekolah yang dikeluarkan oleh Kemendiknas, proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui:
- Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum
- Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
- Budaya Sekolah