Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Atas Judul

Cara Mandu Wajib Junub

Tata Cara Mandi Wajin Bagi Pria Dan Wanita

Kita sebagai seorang muslim tentunya harus tahu apa itu mandi wajib.

Mari kita bahas mengenai mandi wajib Mandi wajib ini adalah mandi besar yang biasanya dilakukan pada waktu – waktu tertentu karena sebab sesuatu yang mengharuskan kita untuk melakukan mandi wajib.

Berikut ini adalah tata cara mandi junub sesuai tuntunan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam dalam hadits-hadits shahih

1. Niat

Pertama Mulailah dengan niat untuk mandi wajib menghilangkan hadats besar.

Niat inilaj yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa, sebagaimana ia membedakan ibadah dengan adat/kebiasaan.
Meskipun begitu, niat tidak perlu dilafalkan.

2. Membersihkan Kedua Talapak Tangan

Membersihkan kedua telapak tangn Yakni menyiram atau membasuh tangan kiri dengan tangan kanan dan atau sebaliknya, menyiram atau membasuh tangan kanan dengan tangan kiri. Diulangi tiga kali.

3. Mencuci Kemaluan

Mencuci kemaluan yakni Mencuci dan membersihkannya dari mani dan kotoran yang ada padanya serta daerah  sekitarnya.

4. Berwudhu

Berwudhu Yakni berwudhu sebagaimana ketika hendak melakdanakan salat

5. Membasuh Rambut dan Menyela Pangkal Kepala

Membasuh rambut dan menyela kepala dilakukan Dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu selanjutnya menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala sebanyak  tiga kali.

6. Menyiram dan Membersihkan Seluruh Anggota Tubuh

Pada tahap ini pastikan seluruh anggota tubuh kita tersiram air dan dibersihkan, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi/lipatan seperti ketiak dan sela jari kaki.

Tata cara mandi wajib pria 

Terdapat hadits dan anjuran yang berbeda mengenai  bagaimana tata cara mandi wajib untuk pria.

Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Sedangkan Para wanita tidak perlu melakukannya.

Berikut adalah bagaimana tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.

"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub,

beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudlu untuk salat,

lalu selanjutnya memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala.

Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Al Bukhari)

"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan.

Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian selanjutnya membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat.

Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.

Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Muslim)

Tata Cara Mandi Wajib Wanita

Pada Perempuan punya siklus bulanan yang tetap, yaitu menstruasi. Sehabis menstruasi, seorang Muslimah diwajibkan untuk melakukan mandi junub.

Tata cara bagaimana mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi serta mandi setelah haid atau nifas.

tata cara mandi junub bagi wanita, sama dengan bagaimana tata cara mandi bagi laki-laki, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Hanya saja, perbedaanya wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dan dijelaskan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya :

“Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Beliau menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).

Dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri,” (HR.  Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253).

Berikut ini adalah, ringkasan bagaimana tata cara mandi junub bagi seorang Muslimah yang disunnahkan adalah sebagai berikut:

1. Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya cukup di hati).

2. Mencuci  kedua tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

3. Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri.

4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.

5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.

6. Menyiramkan air ke atas kepalanya sebanyak 3 kali.

7. Mengguyurkan air pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (hal ini Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).

8.  Mengguyurkan air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu dilajutkan kesisi yang kiri.

Sedangkan untuk mandi karena sehabis haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ada tambahkan dengan beberapa hal berikut ini:

Pertama: Dianjurkan Memakai Sabun.

Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:

“Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian  menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)

Kedua: Melepakan gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut

Hadis tersebut di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..”

Hadis ini menunjukkan bahwa tidak cukup hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus digosok juga, seperti orang keramas atau memakai sampo.