Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Atas Judul

Contoh Majas Alegori

Pengertian Majas Alegori

Pengertian majas alegori merupakan jenis majas yang menyatakan suatu hal atau kejadian dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Artinya akan ada suatu objek atau keadaan yang dibandingkan dengan kiasan tertentu yang memiliki sifat dan karakteristik yang sejenis.

Contoh Majas Alegori

  • Bayi yang baru lahir itu layaknya kertas putih yang masih kosong dan belum ada coretannya.
  • Hidup ini bagaikan roda, terkadang kita berada di bawah, terkadang akan diam sejenak dan kadang juga akan naik ke atas.
  • Otak manusia bagaikan mata pisau, semakin diasah, maka akan menjadi semakin tajam.
  • Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan hilang, namun jika digenggam terlalu erat akan terdesak keluar melalui celah jari.
  • Negara Indonesia itu layaknya sebuah tanah impian, ada banyak sumber daya dan kekayaan alami yang berlimpah di penjuru negeri.
  • Waktu itu ibarat uang, jika dihabiskan dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat, namun jika disia-siakan, maka akan mendatangkan kerugian.
  • Perasaan manusia itu seperti permen, ada banyak rasa yang tersedia, bisa manis, pahit, asam, dan sebagainya.
  • Ilmu pengetahuan laksana cahaya yang menerangi kehidupan manusia di dunia.
  • Perilaku para koruptor hampir sama dengan tikus-tikus yang sangat suka berkeliaran di lumbung padi. Ia makan padi itu sepuasnya.
  • Buku itu seperti jendela dunia, dimana kita bisa mengetahui dunia lewat tulisan dalam buku.
  • Al Qur’an adalah rambu yang menjadi pedoman dan penerang untuk menunjuk jalan menuju Allah.
  • Kecantikan wanita itu layaknya seorang bidadari yang benar-benar meneduhkan hati.
  • Emosi manusia itu layaknya api, semakin disulut maka akan semakin besar kemarahannya.
  • Hidup itu seperti kotak cokelat, kau takkan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.
  • Ibu bagaikan malaikat bagi anak-anaknya, ia memberi kasih sayang yang tulus dan suci.
  • Tubuh manusia bagaikan mesin, jika bekerja secara terus menerus tanpa istirahat akan mencapai batas kapasitasnya.
  • Planet Bumi ini layaknya rumah yang harus kita rawat, jika tidak akan menimbulkan kerusakan besar.
  • Menjalani pernikahan layaknya mengarungi gelombang laut dengan perahu, tiap waktu akan ada cobaan yang menghadang.
  • Perjalanan hidup itu seperti sungai yang mengalir, akan selalu ada rintangan seperti gelombang, arus kencang hingga bebatuan di sungai.
  • Hubungan manusia itu seperti rangkaian huruf, seindah apapun huruf terukir, tidak akan ada maknanya tanpa adanya spasi, tidak dapat dimengerti tanpa adanya jeda, kasih sayang tidak muncul tanpa adanya jarak.
  • Orang yang beriman akan hidup seperti lebah. Dia hanya makan dan minum yang baik, pergi ke tempat tempat yang tidak rusak dan menghasilkan hal yang baik (madu).
  • Sholat ibarat sungai bersih yang mengalir. Orang yang mandi didalamnya akan bersih dari kotoran yang menempel.
  • Kebohongan ibarat memakan coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan diikuti oleh kebohongan kebohongan lainnya.
  • Dunia ini ibarat panggung sandiwara, tiap orang menjalankan perannya masing-masing.