Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Atas Judul

Paragraf Persuasif Propaganda : Tak Seharusnya Ada Seragam Sekolah


Contoh teks persuasif propaganda

Tak seharusnya ada seragam sekolah

Di Indonesia seragam sekolah menjadi salah satu aturan yang wajib dipenuhi oleh seluruh siswa. Kita tahu seragam diberlakukan mulai dari tingkat Taman Kanak Kanak hingga SMA. Sebenarnya, peraturan mewajibkan menggunakan seragam sekolah terlalu berlebihan. Sudah saatnya, Indonesia tidak mewajibkan menggunakan seragam sekolah.

Alasannya cukup simple, penggunaan seragam sekolah membuat murid murid seperti kehilangan rasa individual mereka. Bayangkan, 30 murid duduk di dalam kelas dan setiap siswa menggunakan atasan dan bawahan yang sama. Ditambah dengan buku dan kertas di depan mereka menjadikan mereka tidak ada bedanya. Hal ini tidaklah benar, sebab setiap manusia unik dan beda satu sama lainnya. Tidak bisa mereka disamakan dengan cara seperti ini. Sudah sangat jelas, seragam sekolah menghilangkan rasa individual mereka.

Selain itu, seragam sekolah membatasi siswa untuk mengekspresikan diri mereka. Padahal, usia remaja adalah saatnya untuk membangun jati diri. Jadi, apakah pantas menghalangi mereka mengeksplor jati dirinya dengan adanya seragam sekolah. Dengan mewajibkan adanya seragam sekolah, artinya juga membatasi siswa untuk mengekspresikan diri. Salah satu contohnya, ada remaja perempuan yang tertarik menjadi fashion designer. Tentu, dirinya akan mencoba membuat bajunya sendiri. Keberhasilan pertama dirinya bisa membuat baju, pasti juga ingin dikenakannya ke sekolah. Hal ini untuk menunjukkan ke teman – teman akan keberhasilan dirinya dan respon orang lain bisa menjadi penyemangat dirinya untuk melangkah maju. Sayangnya, dirinya bersekolah di Indonesia yang mewajibkan adanya seragam sekolah, tentu saja dirinya tidak akan bisa mengekspresikan jati dirinya.

Namun, dengan adanya seragam sekolah bisa menghemat pengeluaran orang tua. Tidak sepenuhnya benar. Contoh saja, setelah pulang sekolah, tentu siswa harus berganti baju. Baju yang dipilih adalah baju yang sesuai dengan selera mereka. Belum lagi, perkembangan jaman, pasti trend juga berbeda. Artinya, orang tua harus menyediakan dua jenis baju yang berbeda, yakni satu set seragam untuk dikenakan di sekolah dan baju lain untuk dikenakan di rumah.

Jadi, sudah saatnya peraturan mewajibkan penggunaan seragam sekolah di Indonesia dihapuskan. Bukan hanya menghilangkan rasa individual siswa, tetapi juga menghalangi siswa mengekspresikan diri serta semakin menambah biaya sekolah untuk orang tua. Mungkin seragam sekolah pada awalnya bagus, tapi lama kelamaan hal ini lebih menyakitkan daripada memberikan kebaikan.